Minggu, 10 September 2017

Gejala Kanker Ovarium Berdasarkan Pengalaman Survivor

Kanker ovarium menjadi salah satu penyakit mematikan yang mengintai wanita. Sayangnya, tidak ada gejala atau ciri khusus yang bisa menjadi indikator apakah wanita mengidap penyakit ini atau tidak.

Dilansir Health, ada beberapa gejala yang mengindikasikan kanker ovarium. Meski tidak akurat seratus persen, deteksi dini atau rutin melakukan skrining kesehatan penting untuk menghindari, atau setidaknya mencegah  penyebaran penyakit ini ke stadium lanjut.

1. Kembali menstruasi setelah menopause
"Dalam kasus saya, menstruasi datang setiap dua minggu sekali," kata Sheryl Newman, yang didiagnosis menderita kanker ovarium stadium 4 pada usia 53 tahun. "Saya sudah mengalami menopause dan berhenti menstruasi selama sekitar sembilan bulan. Jadi ketika (menstruasi) datang lagi, saya tahu ada yang tidak beres."

Menstruasi tidak teratur memang paling sering terjadi pada wanita dengan tumor stroma ovarium. Tumor stroma memicu produksi estrogen, menyebabkan perdarahan seperti menstruasi, bahkan setelah menopause, menurut ACS.

2. Perut kembung
"Semua berawal dari perut kembung yang tak kunjung sembuh," kata Ashley, wanita 29 tahun penderita kanker ovarium.

"Saya mengabaikannya, dan berpikir itu berkaitan dengan menstruasi atau diet saya yang tidak sehat, tetapi tak kunjung membaik."

Bukannya mengempis, perut Ashley makin membengkak. Ketika memeriksakan diri ke ahli ginekologi dua bulan kemudian, tumor di perutnya telah tumbuh seukuran semangka, menutupi ovarium kanan dan ginjalnya.

3. Cepat kenyang
"Saya tiba-tiba mudah meeasa kenyang," kata Kimberly Singleton, yang didiagnosis menderita kanker ovarium pada usia 32 tahun. "Saya selalu biasa memesan salad seporsi besar dan dengan mudah menghabiskannya, tapi tiba-tiba saya hanya makan setengahnya."

Pasien kanker ovarium akan mengalami penumpukan cairan, membuat mereka merasa kembung, sekaligus kehilangan nafsu makan.

4. Perut kram
Awalnya terasa seperti kram menstruasi, "kenang Sheryl. Namun, ia sudah biasa kram saat menstruasi sehingga tidak berfikir ada hal aneh terjadi pada tubuhnya.

Menurut para ahli, tumor yang tumbuh di panggul memang menyebabkan rasa sakit di perut bagian bawah. Dan karena ketidaknyamanan bisa terasa mirip dengan kram menstruasi, banyak wanita menganggap masalah ini biasa.

5. Sakit punggung
Suatu hari saya pulang kerja dan merasa sakit yang luar biasa, "kenang Sheryl. "Saya tidak bisa duduk, saya tidak tahan hingga tidak bisa tidur."

"Penderita kanker ovarium memang dapat mengalami nyeri punggung saat cairan menumpuk di panggul atau saat tumor menyebar di perut atau panggul, yang secara langsung mengganggu jaringan di punggung bawah," jelas Marleen Meyers, MD, ahli onkologi di New York University Langone Medical Center.

6. Sulit bernafas
"Pada saat saya merasakan tekanan di paru-paru saya, saya sudah berada di stadium 3 atau 4," kata Sheryl. Meskipun ketidaknyamanan itu datang dan pergi, dia ingat sering mengalami kesulitan bernafas, terutama saat hendak berbaring.

Kanker ovarium stadium akhir memang bisa menimbulkan masalah pernapasan. Tumor yang tumbuh besar akan menekan paru-paru dan menghalangi kemampuan pasien untuk menghirup dan menghembuskan napas.

Konsumsi Alpukat dan Kacang Bisa Tingkatkan Kecerdasan

Nutrisi jelas berpengaruh terhadap otak. Oleh sebab itu, penting mempertimbangkan makanan apa saja yang masuk ke dalam tubuh, terutama ketika Anda sudah memasuki usia paruh baya dimana kemampuan kognitif mulai menurun.

Penelitian terbaru menunjukkan, alpukat, minyak zaitun, dan kacang termasuk daftar makanan yang dapat meningkatkan kecerdasan karena mengandung MUFA, sejenis asam lemak tak jenuh tunggal.

MUFA dianggap sebagai lemak sehat, karena dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke dengan membantu menurunkan kadar kolesterol jahat dalam darah. 

Untuk penelitian ini, Aron K. Barbey, profesor psikologi dari University of Illinois beserta rekannya menguji manfaat makanan yang disebutkan di atas terhadap otak.

Penelitian ini melibatkan 99 orang tua sehat yang diambil sampel darahnya. Partisipan juga menjalani tes kecerdasan umum dan tes MRI, yang memungkinkan peneliti mengukur aktivitas otak di jaringan tertentu.

Analisis penelitian mengungkapkan, bahwa kecerdasan umum dikaitkan dengan daerah otak yang disebut dorsal, jaringan yang memainkan peran kunci dalam pemecahan masalah dan fokus.

Dalam hal ini, tingginya kadar MUFA dalam aliran darah disimpulkan dapat meningkatkan kecerdasan.

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *